Selasa, Oktober 22, 2019

Waktu Berlalu

Photo by Aron Visuals on Unsplash
Detik berdetak menjadi menit, hari menjadi minggu, lalu sebulan tak terasa akan ditemu. Waktu sibuk berlalu, akan rugi dirasa, jika tak berbuat apa-apa. Waktu terlewati begitu saja. Terkulai lemas tak berdaya, jika waktu sudah berjalan meninggalkan.

Manfaatkanlah waktu dengan sebaik-sebaiknya. Ibaratkan pedang, yang bisa menghunus kapan saja, jika melalaikannya. Karena waktu tidak akan bisa diputar kembali, juga tidak bisa dipercepat. Jika sebuah kesalahan dilakukan dimasa lalu, maka tidak perlu disesali, apalagi hingga terus-menerus ditangisi.

Namun, kesalahan-kesalahan tersebut, lebih baik diperbaiki agar tidak terulang lagi dimasa depan. Kita hidup dimasa kini. Tidak perlu mengkhawatirkan mengenai hal-hal yang belum terjadi. Semua sudah diatur oleh Allah Subhana Wa Ta’Ala. Rezeki, kematian, jodoh. Akan tiba jika sudah masanya.

Sebagai fitrahnya, manusia memang memiliki rasa takut, cemas, khawatir. Rasa resah, terkadang menghampiri, yang baru lulus sekolah, bingung harus melanjutkan kuliah atau tidak. Karena terbentur masalah biaya. Nah, yang sudah lulus kuliah, sibuk memikirkan nantinya mendapatkan pekerjaan atau tidak.

Namun, juga tidak boleh terlalu santai dalam menghadapi masa depan. Itu namanya menyia-nyiakan waktu. Intinya, lakukan semua hal sesuai porsinya. Sejak kini, pikirkan cita-cita apa yang nanti ingin diraih, pekerjaan apa yang ingin dilakukan.

Lakukan dengan bersungguh-sungguh dan sekuat tenaga. Mulai untuk menulis rencana, atau tahapan dalam mewujudkan keinginan. Seimbangkan, antara kerja dan do’a. Serahkan semuanya kepada-Nya. Jika hasil tidak sesuai yang diharapkan, tak apa. Yang terpenting waktu tidak terbuang sia-sia, sudah memanfaatkannya untuk membuat mimpi menjadi nyata.
Sebelumnya
Selanjutnya

2 komentar: