Photo by Ian Schneider on Unsplash |
Proses
pun dimulai. Meniti satu demi satu tahapan yang telah direncanakan. Menggebu-gebu
saat permulaan. Mencoba segala sesuatu hal yang berhubungan dengan perencanaan.
Mulai berangan-angan, keinginan akan mudah didapatkan. Kelak menjadi orang
yang memiliki prestasi dan kebanggaan lainnya.
Namun,
yang terjadi di dunia nyata tidak seindah hayalan. Satu persatu segala macam
hal yang membuat halangan dan rintangan, dan menjadi beban pikiran pun
bermunculan. Menyerah? Merupakan kata dan hasrat yang selalu mampir dengan
rutin untuk singgah. Terutama
disaat-saat sedang terpuruk. Situasi dan kondisi tidak mendukung untuk terus melaju.
Bahkan,
seperti ada magnet yang menarik dengan kuat. Untuk selalu berdiam diri di
tempat. Menghempas
mimpi-mimpi yang telah disusun rapih. Membenam ke dalam rasa kemalasan yang
kelam. Sempat tebersit untuk tidak meneruskan sama sekali. Berhenti merajut
benang-benang angan, hingga
tertusuk jarum hayalan.
Akan
tetapi, cahaya sedikit demi sedikit berpendar. Sorot pandangan yang membias
temaram, mulai tampak berpijar. Ketika ada niat maka ada jalan, begitulah
kiranya pepatah yang sering terdengar. Terlalu lama memendam mimpi yang nyaris
sirna. Kini telah bertemu dengan orang-orang yang sepaham, dan memiliki tujuan
yang sama.
Kembali
mengurai benang-benang kusut. Sungguh carut-marut. Perlahan-lahan, meluruskan
sulamannya. Berada di lingkungan yang
sangat mendukung untuk sebuah kemajuan. Perubahan pun dirasakan. Tadinya tidak tahu,
menjadi tahu. Rasa acuh menjadi candu. Selalu tertagih untuk mempelajari
hal-hal baru.
Pertemuan
yang sangat menyenangkan. Ada sebuah lagu yang mengena di hati
Jalan ku hampa
Dan ku sentuh dia
Terasa hangat
Oh di dalam hati
Di ruang rindu
Kita bertemu
Perjumpaan
kali ini bukan di ruang rindu. Namun, sebuah grup. Yang berisikan orang-orang
berpengalaman dalam bidangnya masing-masing. Saling bertukar informasi, memberikan
dukungan, membantu dengan senang hati. Sungguh beruntung bertemu mereka.
Bercerita banyak hal, tapi yang pasti materi menjadi penulis yang baik dan
benar adalah pusat konsentrasi. Bernanung dalam satu perkumpulan, Tim Sapporo.
Sepekan
lalu telah dilalui, sebulan telah dilewati. Kisah-kisah banyak terjadi.
Mengharu biru. Bertemu, maka ada berpisah. Beberapa pergi meninggalkan, dan
yang lain tetap berjalan melanjutkan. Saling menguatkan, agar tetap bersama
dalam jalur pendakian. Kini, hampir mendekati puncak. Tinggal beberapa langkah
lagi. Tersisa beberapa hari lagi.
Sudah
berada di pekan ke delapan. Iya, ini tahap terakhir yang harus dijalani. Sedang
berproses menyiapkan ujian akhir.
Cukup
menguras tenaga untuk menyelesaikannya, tapi ada hikmah dibaliknya. Bisa
mengenal lebih banyak lagi peserta yang terlibat.
Pertemuan
di grup ini, bukan hanya sekedar ruang berkomunikasi. Tapi adanya silahturahmi
dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda. Berbagai macam karakter
berkumpul, seluruh daerah di Nusantara menyatu. Jika pun berakhir, dan pasti
akan berakhir. Namun, bukanlah perjumpaan yang hanya sekedar berkenalan. Bukan
juga untuk mengisi chat yang hampa.
Tetapi, melalui
grup ini. Telah membangkitkan semangat, mengingat kembali mimpi yang telah
dilupakan. Telah menunjukkan bahwa luasnya dunia menulis, mempelajarinya tidak
akan pernah habis. Terpenting dalam perjalanan ini, sudah berhasil menemukan
jati diri.
Berakhirnya
grup ini, bukanlah akhir dari perjalanan. Justru ini merupakan awal untuk
kembali melanjutkan mimpi yang telah lama tertunda. Namun, terimakasih kepada
seluruh teman-teman yang sudah banyak membantu. Hanya Allah Subhana wa Ta’ala
yang dapat membalas. Semoga selalu dilindungi oleh-Nya, dirahmati dan selalu
diberi petunjuk agar selalu memiliki ide-ide yang luar biasa untuk menulis. Aamiin.
Teruntuk Tim Sapporo
Teperdaya
rasa untuk lupa
Rengkah
raga dan cita bersama
Serentak
mengumpulkan rasa kikuk
Malas
pun turut meringkuk
Terhalang
keraguan
Terhimpit
kabut melenakan
Terjatuh
dan terjebak
Hilang
tak bertujuan
Samar-samar
tapak-tapak terlihat
Mengikutinya
Menuju
batas ruang dan waktu
Laung
terdengar dan menyeru
Masuk
ke dalam dimensi berbeda
Berbagai
rupa berjumpa
Menyatu
dengan asa yang sama
Ramai
menyambut bersuka cita
Bak
kawan lama yang baru bersua
Daun-daun
tak lagi mengering
Ilalangtak
lagi gersang
Kopi
pahit tersaji
Namun
manis dirasa dengan tawa
Mendendangkan
angan bersama
Alunan
seruling mengantarkan mimpi yang terlupakan
Gemulai
jari melukis lagi
Lukisan
mencandu dan menagih
Mencetak
gemintang dengan jelas
Di
angkasa yang luas
Tidak
ada diksi yang bisa menggantikan
Tidak
ada prosa yang bisa dapat menggambarkan
Deras
tercurah kebahagiaan
Kelak
bisa berjumpa lagi
Walau
telah berganti ruang
Namun
akan tetap dikenang
Sampai saat ini dan seterusnya akan terus melanjutkan
perjalanan mengerjar mimpi. Proses tidak akan pernah berhenti. Masih banyak
yang harus dipelajari. Tulisan ini dibuat untuk saling mengingatkan. Apapun
yang sedang diusahakan, maka teruslah lanjutkan. Ketika sudah berusaha dan berdo’a,
namun menemui titik buntu. Percayalah, akan ada orang-orang baik yang akan
menuntun untuk memberi petunjuk arah.
Ketika sudah berniat, maka semesta akan mendukung.
Sebagai perwujudan dari upaya dan do’a yang telah terkabulkan. Tidak ada yang
sia-sia, tergantung darimana sudut pandang melihatnya.
Terharu ketika puisi itu ditujukan kepada "Tim" . kok Sedih ya. duh, baper gue
BalasHapusDuh, akutuuu suka baper kalau baca kek gini ������
BalasHapusMakasih untuk tulisannya, Mbak Lusi ❤❤❤
Masha Allah tulisannya kak💜
BalasHapusTerima kasih kak tulisannya, senang bergabung di tim Sapporo😃
Kak Lusi meletakkan bawang ya di sini :((
BalasHapusAnw, terima kasih atas tulisannya, Kaaak
Jadi sedih
BalasHapusWah... bikin baper deh nih penulisnya... 😭
BalasHapusMembacanya bikin perasaan campur aduk. Ada kesedihan yang menjalari sudut hati, ketika menyadari dalam hitungan hari kebersamaan kita di 'Sapporo' akan bertemu ujung.
Namun, di sisi lain, ada rasa bangga menyadari bahwa kalian semua sungguh luar biasa, telah melewati tantangan demi tantangan, yang andai saya dalam posisi itu, belum tentu sanggup melampauinya...
Sudah sejauh ini, sudah hampir sampai di titik tuju, semoga langkah kita semua tidak hanya terhenti sampai di sini...
Selamat berjuang kawan, semoga diberi kemudahan dan kemampuan untuk menuntaskan tantangan hingga garis akhir.
Kalian luar biasa!!!
I'm so proud of you, gengs...
Mungkin kelak 'rindu' yang akan menggantikan 'temu'.
Ya, walau raga tak saling menyapa, namun nostalgia antara kita akan tetap menetap dalam sudut jiwa.
Semoga 'perpisahan' tidak menjadi penghalang bagi kita semua untuk tetap 'terkoneksi'.
Semangat!
(Maaf kebawa suasana.... 🙈)