sumber gambar : undraw.co |
Bangun pagi, dengan perasaan lusuh yang selalu
rajin mampir. Beranjak dari kasur, menarik napas harap malas segera luntur.
Sepotong roti, selai manis stroberi menjadi santapan setiap hari. Lalu,
menyeruput kopi hitam pekat. Aromanya sedikit menenangkan pikiran yang campur
aduk, mata yang masih mengantuk juga perasaan suntuk.
Ke sekolah, bekerja, berbelanja, atau diam di rumah. Ada kesibukan yang
padat menyita waktu sesuai porsi yang telah dibagi. Seperti terjebak waktu, rotasinya
berputar di satu poros.Dua puluh empat jam sehari, tiga puluh hari dihabiskan,
dengan beragam kegiatan.
Hari ini menaiki kendaraan yang sama lagi, karena memang tidak pilihan
yang lain. Berdesakan di dalam kereta. Masing-masing penumpang ada tujuannya. Dengan
menempuh beberapa menit, menunggu sambil membaca berita elektronik, atau
sekedar berbincang dengan mereka yang sering ditemui. Dalam sepekan orang-orang
dengan wajah serupa, sering duduk bersebelahan, hingga akhirnya akrab dengan
tidak disengaja.
Duduk berjam-jam, menatap layar berukuran beberapa inci. Deretan baris
berisi angka dan kata-kata, diketik dengan seksama. Tidak boleh ada yang salah
maka akan beda hasilnya. Membuat laporan jika diminta. Mencetak kertas basah
yang sudah terkena tinta.
Kemarin mendengarkan suara bentakan, ternyata hari ini juga. Menurutnya
ada yang kurang saat proses pengerjaan. Harus kembali diulang, jika belum dapat
koreksi yang membenarkan maka tidak akan boleh pulang. Terlewatkan begitu saja petang
yang ada di depan mata. Dengan angkuhnya turut menenggelamkanmentari dari
sebelah barat.
Menghela napas lagi. Lelah sudah pasti.Ketika memilih jalan seperti ini
untuk di lalui, maka harus dinikmati. Lembaran almanak di dinding sudah
bermacam-macam corak diganti. Berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, namun masih
setia duduk di satu ruangan itu.
Esok pagi-pagi harus naik kereta lagi. Berdesak-desakan seperti itu
lagi. Bentakan berirama keras sang nyaring. Telinga sudah terlanjur kebal
mendengarnya, tapi hati ini tetap saja merasa sedih. Rasanya seperti dejavu,
padahal memang kenyataan yang terjadi seperti itu. Rotasi yang sama berputar
dengan sesukanya.
Terjatuh dalam mesin waktu
Terus-menerus
Terulang hingga menjeluak
Pasti begini
Pasti begitu
Terjatuh dalam mesin waktu
Sama dengan esok
Tidak ada yang belok
Tetap Lurus berjibaku
Matahari tetap terbit dari
timur, lalu terbenam perlahan di sebelah barat. Angin akan terus berhembus,
oksigen mengalir memberi napas.
Bulan juga akan tampil di malam hari. Semuanya banyak yang pasti di dunia ini.
Bekerja setiap hari, jadwal yang padat dalam sepekan. Bangun pagi pulang sore
hari. Dimarahi, hari ini. Terus berulang siklusnya.
Akan tetapi kejenuhan yang dialami, tetap harus disyukuri.
Dan bisa saja, walaupun hari ini dirundung hujan ketika beraktifitas, namun,
belum tentu besok juga akan hujan. Setiap waktu punya rahasianya masing-masing.
Hari berganti begitu pula dengan takdir yang dibawanya, percayalah tidak akan
pernah sama, selagi terus berpikir positif. Dikala pikiran kusut melanda, lakukan
hal-hal yang menjadi kegemaran untuk menimbulkan rasa nyaman.
Sekedar mencari udara segar di luar ruangan
sempit, melihat awan bergerak beriring. Polanya juga selalu berubah. Kadang
bulat, bergerigi, dan lain-lain. Terjebak di mesin waktu, berputar terus
menerus. Namun, akan ada keajaiban menanti jika hati ini bersabar dalam menjalani.