Kamis, Oktober 31, 2019

Keyboard Biru (1)

Photo by Nhu Nguyen on Unsplash
(1)
Ditentukan oleh dua buah pilihan. Hanya boleh memilih satu diantaranya. Mencetak bimbang dengan jelasnya. Mata menanar, hati ingin keduanya. Tapi, terlalu tamak untuk memiliki keseluruhan. Egois jika berhasrat seperti itu. Tapi, keinginan tetap berseteru. Memburu rasa untuk segera terpuaskan, masih buta untuk menetapkan.

Situasi yang membuat pusing kepala. Jika dituruti, semuanya hendak dilakukan. Apalagi selalu melihat orang-orang sekitar menggunakannya. Sudah berandai-andai, suatu hari nanti ingin mengantongi benda itu. Membawanya ke sana dan ke sini. Bisa berjalan sambil menggenggamnya, suatu alat yang cukup canggih dimasanya, juga dapat dibawa kemanapun, dimanapun. Terpenting ada daya yang cukup untuk menyalakannya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan benda itu. Berfoto, berkirim pesan singkat, menelepon. Yang paling disuka ialah, bisa mendengarkan radio. Alunan lagu-lagu favorit merupakan asupan energi pemberi semangat, untuk melewati hari-hari. Ada satu grup band kesukaan, yang  tidak pernah ketinggalan untuk didengar.

Kata-kata yang terkias di dalamnya, menggambarkan perumpamaan yang luas. Selalu kagum dengan lirik-lirik lagu, bermakna, mewakilkan isi kepala. Dan jika sulit untuk bicara, maka kata yang akan tertulis. Bersajak, hanyut dalam untaiannya. Huruf demi huruf, tergores manis dari ujung pena. Indah terukir, lembut terucap.

Benda kecil namun, memiliki banyak fungsi. Bisa saling berkomunikasi, jika ada pulsa terisi. Begitulah cara kerjanya. Dengan fitur-fitur tersebut, menjadi canggih dimasanya, dan tentu saja banyak peminatnya. Berbondong-bondong orang-orang ingin memiliki itu. Berbagai merek, saling menunjukkan kelebihan. Dan harga yang menjadi teman untuk saling bersinggungan.

Istilah yang terlontar ialah, tidak gaul jika belum memiliki itu. Handphone sebuah perangkat yang mulai menarik perhatian. Menjadi kebutuhan sekunder dikala itu. Memang belum merata, namun, sudah cukup banyak yang punya. Terutama untuk anak yang baru menginjak remaja, dimana rasa untuk mengikuti perkembangan zaman sangat menggebu-gebu.

Teman-teman sebaya, terlihat membawa handphone kemanapun beranjak. Sebenarnya ada, dan juga sudah punya. Tapi keinginan belum terpuaskan. Ingin memiliki yang terbaru. Milik yang lama belum bisa mendengarkan musik. Hanya dapat memutar radio. Namun, bisa berfoto dengan kamera yang hanya berspesifikasi rendah. Mengambil gambar seadanya.

Tapi cukup manis penampilannya. Dengan warna kesukaan, yaitu biru. Bukan pekat seperti laut, sedikit lebih terang, menyerupai  langit. Ada aksesoris tambahan, tergantung di bagian tepi. Layar memanjang tidak lebih dari sepanjang jari kelingking. Lumayan ramping, pas jika dimasukkan ke dalam saku. Tapi, handphone pada saat itu, sudah pasti tebal ukurannya.

Bersambung........

Sebelumnya
Selanjutnya

1 komentar: