Minggu, September 29, 2019

Riview Buku Sistem Informasi Manajemen


Untuk mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir dengan jurusan Sistem Informasi, ini ada buku yang bagus untuk dipakai sebagai referensi dalam mengerjakan skripsi. Karena, dalam jurusan Sistem Informasi bukan hanya fokus dalam program pengembangan website atau pembuatan aplikasi.

Nah bukunya berjudul Sistem Informasi Manajemen. Isinya sangat lengkap, pembahasannya meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar data, hakikat sistem informasi. Buku ini berisikan 385 halaman.

Balik lagi ke konsep jurusan Sistem Informasi. Dimana tingkat analisa lebih dan sangat ditekankan, terutama dalam pengambilan keputusan. Ketika membaca buku ini akan ditemukan kerangka dasar dalam pengambilan keputusan, mekanisme, tahap, dan model dalam pengambilan keputusan.

Juga adanya materi dalam memahami hakikat database. Saat mengerjakan skripsi, terkadang memilih perusahaan atau instansi dengan skala besar atau kecil sebagai tempat penelitian.  Nah, perlu sekali untuk menjelaskan bagaimana data informasi tersebut diolah dengan baik dan juga dapat diterima oleh orang-orang di sekitar organisasi tersebut. Di dalam buku ini, turut memberikan pembelajaran mengenai sistem informasi strategis dan antara organisasi.

Walaupun buku ini sedikit sulit untuk dicari, karena harus membelinya di toko-toko buku yang berada di pusat kota. Namun, sangat berterimakasih kepada para penulis, yaitu Dr. H. A. Rusdiana, M.M dan Moch. Irfan, S.T., M.Kom yang telah berhasil merampungkan buku ini. Sangat bermanfaat.

Saya sangat menganjurkan bagi mahasiswa tingkat akhir. Karena dulunya saya juga menggunakan buku ini untuk menyelesaikan skripsi. Karena materinya lengkap, dalam satu buku bisa menjelaskan berbagai macam pembelajaran.

Buku ini diterbitkan oleh Pustaka Setia. Disertai dengan gambar-gambar penjelasan disetiap materi membuat tidak jenuh dalam membaca buku ini, dan tentunya juga dapat lebih memahami. 

Sabtu, September 28, 2019

Berproses Dengan Backend

Photo by Kobu Agency on Unsplash
Belajar pemrograman kini merupakan hal yang dibutuhkan. Baik tua maupun muda, saat ini mulai mengenal dan mempelajari pemrograman. Banyaknya perusahaan startup yang bermunculan, didirikan oleh para anak muda. Bahkan sekarang, anak-anak sekolah sudah banyak yang ahli dalam membuat sebuah program.

Media online pun kini banyak yang memfasilitasi untuk belajar pemrograman. Dengan biaya yang terjangkau, kapanpun dan dimanapun bisa mengakses materi pembelajaran. Untuk yang gratisan juga banyak. Selagi ada niat maka ada jalan. Karena materi pemrograman gratis juga banyak di youtube. Sekarang serba mudah, segala yang dibutuhkan tersedia di internet. Tinggal mengetik keyword yang dicari lalu tekan enter maka akan tampil banyak situs-situs yang siap membantu untuk belajar pemrograman.

Backend adalah salah satu dari pengembangan web yang berada di bagian belakang layar. Contohnya, ketika kita berbelanja online shop di sebuah website. Ketika selesai memilih barang-barang belanjaan kita dan mengklik tombol keranjang, ditampilan belanjaan kita tertera harga baju, ongkos kirim, diskon jika ada, lalu harga total yang harus kita bayar. Nah, disitulah peran Backend, yaitu menghitung, menyimpan, dan memverifikasi data kita. Salah satu contoh bahasa pemrograman Backend yang mudah dipelajari ialah PHP (Hypertext Prepocessor).

Untu mempelajari bahasa pemrograman PHP (Hypertext Prepocessor) dapat menggunakan software Sublime Text sebagai lembar penulisan coding, dan jaringan Localhost untuk menampilkan atau menjalankan coding program yang telah dirancang. Belajar pemrograman itu tidak sulit, dan tidak perlu khusus untuk menghapal coding.

Cukup membuat pemrograman sederhana yang hanya berisikan Create, Update dan Delete (CRUD), dan dapat menyimpan data tersebut di database MySql yang dapat diakses melalui phpMyAdmin. Semakin sering berlatih membuat program maka, coding-coding tersebut akan otomatis dapat diingat dan menjadi hapal dengan sendirinya.

Bahkan ketika sudah bisa menampilkan :

<?php
Echo “Hello World”;
?>
Maka sudah resmi menjadi programmer. Dan sudah berhasil membuat baris coding. Laptop atau komputer dengan spesifikasi Processor Intel® Pentium® dan Standard Memory 1 GB sudah dapat digunakan untuk belajar pemrograman. Namun, jika menginginkan spesifikasi yang terbaru maka akan lebih bagus. Tapi biasanya harganya akan lebih mahal.

Dengan belajar bahasa pemrograman, dan berhasil membuat suatu proyek, maka bisa menambah pundi-pundi rupiah. Yukk, tunggu apalagi. Mari belajar bahasa pemrograman. Yang namanya belajar, ilmu yang didapat pasti akan bermanfaat untuk masa depan. 

Bukan perkara mudah
Bukan perkara susah

Namun niat menjadi pembuktian
Untuk merubah menjadi kenyataan

Melakukan segala pekerjaan
Melakukan segala kegiatan
Selalu dengan kesungguhan
Akan ada hasil yang tidak mengecewakan

Pelajari adab dalam berilmu
Agar dapat menuntun perilaku
Menjadi berbudi luhur


Jumat, September 27, 2019

Marah Meradang



Rasa kesal tak kunjung reda

Rasa marah terasa di dada
Menunggu berjam-jam lamanya
Namun tak nampak jua

Sudah berjanji akan pergi bersama

Tapi nyatanya malah meninggalkan begitu saja
Mencoba berlapang dada
Agar amarah tak menguasai jiwa

Menarik napas lalu menghembuskannya

Mencoba menenangkan pikiran
Namun percuma
Amarah telah menguasai jiwa

Degup jantung berdetak

Jarum jam bergerak
Yang ditunggu tak juga tampak

Sungguh kecewa dirasa

Sungguh merana dirasa
Tak ingin terulang lagi
Cukup hanya sekali ini

Kamis, September 26, 2019

Mimpi Semu

Photo by Johannes Plenio on Unsplash

Ini bukan negeri dongeng
Penuh hayalan
Penuh pengharapan

Awan bisa menjadi kecoklatan
Bumi bisa menjadi kebiruan
Setiap kejadian
Dibuat selalu menyenangkan

Ini bukan negeri dongeng
Punya sepatu kaca
Seketika hidup bahagia

Ini bukan negeri dongeng
Berharap bertemu pangeran
Tampan nan rupawan
Lalu tinggal di dalam istana kerajaan

Ini bukan negeri dongeng
Tidak ada kereta kencana
Tidak ada taman bunga

Jika ingin istana mewah nan megah
Segera bangun dari mimpi
Tanamkan dalam hati
Berjuang sekuat tenaga
Meraih cita-cita
Buatlah orang tua bangga
Dengan segenap prestasi

Rabu, September 25, 2019

Mencoba Menjadi Baik

Photo by Joe Beck on Unsplash
Ada rasa yang tak karuan
Ada rasa yang tak nyaman

Mulai mencari jati diri
Di usia ini terlambat sudah pasti
Namun tetap menapaki
Tanpa henti

Nurani meronta
Sudah tak kuasa
Ingin segera berubah

Hal yang biasa dianggap
Mulai ditinggalkan
Hati mendekap
Rasa keimanan

Masa dilalui dengan krida
Masa dilalui dengan kirana
Lara terpendam jauh
Dari Sang Pencipta

Hijrah menjadi pilihan
Mencari-cari jalan kebenaran
Rasa berat meninggalkan kebiasaan
Namun sungguh itu sebuah perjuangan
Surga indah menjadi idaman

Selasa, September 24, 2019

Akhir Bulan

Photo by Nanda Green on Unsplash
Selalu ditunggu
Selalu dinanti
Kehadiranya sungguh berarti

Disaat-saat ini
Menjadi harapan
Disaat-saat ini
Penyejuk hati

Asa terasa temaram
Asa terasa kelam

Menahan segala rasa
Menahan segala rupa
Tampak saku menipis
Tampak saku meringis

Masa sebulan lamanya
Masa sebulan menantinya
Mendapatkannya akan seperti tirta
Di jenggala
Lara hilang seketika


Senin, September 23, 2019

Beribu Maaf


Photo by Liane Metzler on Unsplash

Mimpi di kala muda
Merajut asa bersama
Berumah tangga penuh tawa
Hadirnya anak-anak
Menambah bahagia

Sudah ada yang didamba
Adanya tiga buah hati
Menghibur diri
Ketika penat menghampiri

Berlalu-lalu musim
Berlalu-lalu hari
Maafkan kami Abi
Maafkan kami Ummi
Hingga dewasa ini
Tak dapat membahagiakan hati

Kecewa, marah
Membuat diri resah
Maafkan kami Abi
Maafkan kami Ummi

Setinggi langit
Seluas bumi
Tak akan cukup membalas budi

Raga sehat nan perkasa
Kini menjadi tua renta
Tetap berjuang
Tetap berdiri
Demi para buah hati

Maafkan kami Abi
Maafkan kami Ummi
Kami belum cukup berbakti

Minggu, September 22, 2019

Kata-Kata

Photo by Timothy Eberly on Unsplash

Deretan kata-kata
Yang tersusun menjadi rasa
Terkadang dibalut dengan alunan nada
Atau hanya untaian puisi
Yang diucap penuh arti

Sepenggal kalimat di atas langsung muncul dalam pikiran ketika ingin mulai menentukan genre tulisan. Awalnya suka mendengarkan lagu, iramanya menenangkan atau bisa menyemangati. Dulu sampai harus menyediakan satu buku khusus untuk mencatat lirik lagu. Macam-macam lagu pop yang hits pada masa itu. Tapi sampai sekarang pun ada band favorit yang lagunya masih enak didengar dan dinikmati.

Dari lirik lagu-lagu itu merasakan bahwa makna hati bisa disampaikan melalui Kata-kata. Semenjak saat itu mulai mencoba menulis puisi, walaupun kalimatnya acak-acakan dan bahkan berantakan. Tapi selalu belajar, belajar, dan belajar agar isi hati dapat tersampaikan.

Pada mulanya membuat puisi sebagai media curhatan. Ingin menyampaikan emosi secara langsung namun terkadang sulit, lisan terasa terkunci. Maka puisi menjadi jalan untuk meluapkan isi hati. Menulis puisi walaupun hanya sekedar di buku harian dulunya, namun sungguh menyenangkan.  Atau terkadang membaca puisi yang ada di media surat kabar.

Pada masa sekolah dulu saat pelajaran bahasa Indonesia rasanya sangat senang. Itu adalah pelajaran kesukaan, karena pasti bertemu kata-kata yang banyak. Bisa belajar tata bahasa. Terutama ketika ada tugas membuat puisi atau cerita-cerita pendek. Sungguh semangat mengerjakannya, juga bisa bertukar cerita dengan teman-teman.

Saya suka puisi. Terdiri dari beberapa bait namun bisa mewakili isi hati. Selama ini hanya mengetahui untuk selalu menulis, tidak pernah terpikirkan termasuk genre apa tulisan saya. Selama di ODOP, saya belajar banyak. Ternyata tulisan saya termasuk fiksi. Terimakasih ODOP dan teman-teman yang ada di grup sudah banyak membantu saya, memberi masukan dan berbagi ilmu.

Terutama tim Sapporo yang selalu mengingatkan dan menyemangati ketika saya nge-blank.  Terkadang rasa malas menulis muncul, atau ide yang suka pergi begitu saja. Masih ada minggu-minggu berikutnya yang harus dilalui. Untuk kita semua, semangat menulis, semangat berkarya. One Day One Post.

Sabtu, September 21, 2019

Merdekain Warung Dengan KUDO


Saat ini merupakan masa-masa gemilang dalam perkembangan teknologi. Sudah menjadi hal umum produk-produk elektronik telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, atau kegiatan yang dulunya menggunakan cara konvensional sekarang sudah dengan cara digital. Terutama dalam sektor  bisnis yang kian hari kian canggih dalam memasarkan produk-produknya.

Bahkan hanya bermodalkan smartphone, barang dagangan bisa dibeli kapan saja dan dapat berjualan dimana saja. Toko-toko online kini sudah banyak sekali, orang-orang dapat memanfaatkan akun sosial yang dimiliki untuk memasarkan barang dagangannya. Sungguh praktis, efisien dan yang pastinya menguntungkan.


Nah sekarang ada KUDO yang semakin membuat kita nyaman. Kenalan dulu yuk, KUDO itu Kios Untuk Dagang Online. KUDO ialah sebuah platform yang bisa membantu kita dalam berdagang. Banyak toko-toko kelontong yang mengalami kebangkrutan karena minimnya konsumen yang datang membeli. Juga ketika stok dagangan habis, para pedagang harus repot-repot pergi ke grosir untuk berbelanja.


Bukan hanya para pemilik toko kelontong yang mengeluh mengenai kondisi tersebut. Para penyedia stok atau distributor juga sulit menghubungi mitra dagangnya ketika tidak ada ketersedian barang dagangan.

Nah, KUDO merupakan warungdigital serba bisa yang menyediakan banyak kemudahan bagi pemakainya. Ada banyak fasilitas yang tersedia yang bisa mempermudah para penjual, pembeli dan distributor. Silahkan download aplikasi KUDO di playstore, cara daftarnya juga mudah.

Berikut manfaat-manfaat dari aplikasi KUDO :
1.      Grosir Sembako
Sembako merupakan kebutuhan dasar dalam dagangan toko kelontong. Barang-barang sembako selalu dicari oleh pembeli karena merupakan kebutuhan sehari-sehari. Kita bisa mendaftarkan diri di aplikasi KUDO sebagai toko grosir yang menjual keperluan banyak orang. Dengan pelayanan yang ramah dan kelengkapan barang dagangan kita akan mudah untuk mendapatkan pembeli, dan sudah pasti akan mendapatkan keuntungan.

2.      Transfer Uang
Transfer uang di KUDO bisa cepat dan aman pastinya. Kita tidak perlu lagi repot-repot ke ATM dan mengantri.

3.      Bisnis Pulsa
Nah, bagi para pemilik usaha toko kelontong. Selain berjualan dagangan pada umunya, kini bisa berjualan pulsa. Dengan mengisi saldo kurang dari 1 juta rupiah. Anda bisa memulai bisnis pulsa.

4.      PPOB
Yaitu pembayaran online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Para pemilik toko kelontong bisa membayar tagihan PLN, PDAM, cicilan motor, dan asuransi milik pribadi. Tidak perlu harus keluar rumah untuk membayar semua tagihan tersebut. Bukan hanya milik pribadi, milik para tetangga juga bisa. Tapi, Jangan khawatir dengan KUDO semua bisa mendapat keuntungan.

5.      Bayar Tagihan Telepon
Untuk pengguna pascabayar, KUDO melengkapi fasilitas untuk mengecek tagihan penggunaan telepon sekaligus membayar tagihan tersebut.

6.      Daftar Grab
KUDO juga bermitra dengan Grab. Ketika pemilik toko kelontong sudah bergabung menjadi agen KUDO dan mengajak banyak orang untuk menjadi pengemudi Grab, maka akan mendapatkan keuntungan berupa bonus-bonus voucher.

7.      Tiket Kereta
     Bagi yang suka bepergian jika melihat sebuah toko kelontong bisa memesan tiket kereta di tempat tersebut. Tidak perlu harus mengantri ke loket yang ada di stasiun. Kapan pun dan dimana pun bisa memesan tiket yang dibutuhkan.



Jumat, September 20, 2019

Perjalanan Malam

Photo by Jose Torres on Unsplash
Truk kuning itu sudah berjalan
Di kelam malam
Dinginnya malam

Melaju menembus kesunyian
Sudah tak ada kendaran
Yang berlalu lalang
Hanya truk kuning dan supirnya seorang

Berputar roda hitam
Di atas aspal hitam
Semoga tiba ditujuan 
Dengan keselamatan

Harus berangkat
Walau cuaca terkadang tak bersahabat
Ada kewajiban
Yang harus terlaksanakan

Do'a putri terkasih
Senantiasa menemani
Agar sang Ilahi
Melindungi diri 
Yang sedang mencari rezeki






Kamis, September 19, 2019

Hirup Hidup

Photo by LoboStudio Hamburg on Unsplash

Sudah pagi sedari tadi
Namun mentari tak menampakkan diri
Bukan karena malu
Namun terlalu pekat asap 
Hingga tak terlihat

Sudah pagi sedari tadi
Langkah kecil beriringan
Menaruh harap di atas awan
Kini menyibukkan diri
Menahan nafas yang dimiliki

Sudah pagi sedari tadi
Riuh suara kendaraan berlalu
Tak nampak jarak pandang tempuh
Tak tahu kemana membawa diri

Sudah pagi sedari tadi
Tak henti meminta pertolongan diri
Mari merubah diri
Meminta kepada sang Ilahi
Harap bencana segera berhenti

Udara segar hanya harapan
Langit biru berubah tak karuan
Terlihat kusam
Bahkan menghitam

Rabu, September 18, 2019

Keabadian

Photo by Álvaro Serrano on Unsplash

Menulis bukan hanya mengutarakan isi pikiran atau isi hati, banyak yang menjadikan karya tulis sebagai media untuk curhatan hati. Iya, memang benar, kata-kata bisa mewakili perasaan dan pikiran yang mungkin sulit untuk dibicarakan. Mengutarakan kegelisahan, kegundahan, apa pun yang dirasakan. Ada istilah dengan musik kita bisa menyampaikan makna terdalam dari diri, namun dengan tulisan hal itu juga bisa dilakukan.

Namun, dengan tulisan banyak pesan yang bisa tersampaikan. Sebuah karya dapat tergantung bagaimana tujuan ia dibuat. Pada masa perjuangan memerdekakan Indonesia, para wartawan, sastrawan banyak yang membuat karya-karya terbaik untuk membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia. Bukan hanya itu, karya mereka selalu memberikan informasi terbaru tentang keadaan penjajahan masa itu. Media cetak merupakan hal yang penting untuk selalu dibaca. Pada masa itu dengan tulisan kita bisa semangat berjuang untuk merdeka.

Para penulis bisa berjuang melalui tulisan.  Selain untuk membangkitkan semangat, dengan bahasa yang santun banyak karya-karya yang diciptakan oleh para penulis, seperti puisi, novel, cerita pendek dan lain-lain. Karya tersebut bisa bertemakan kampung halaman, romansa cinta, lika-liku kehidupan dan masih banyak lagi yang sampai saat ini, karya-karya itu masih bisa kita nikmati, bahkan sampai  kapan pun karya akan tetap abadi.

Namun, bagaimana dengan sekarang? Sekarang sudah merdeka media cetak sudah kurang diminati, khususnya kalangan anak-anak muda. Dengan adanya smartphone, sangat mudah untuk mengakses informasi apa pun yang ingin dicari. Apakah dengan itu para penulis berhenti menulis? Tidak, justru dengan adanya teknologi canggih ini kita akan semakin mudah untuk berkarya. Banyak media-media elektronik yang saat ini bisa menjadi wadah untuk menulis karya. Anak-anak muda dulunya punya sebuah akun blog sebagai media curhatan hati. Di blog tersebut dapat menulis cerita-cerita buatan sendiri lalu mempostingnya ke internet. Nah, kegiatan tersebut sudah merupakan proses pembuatan karya tulis. Saat ini contohnya saja akun sosial media, kita bisa menulis status singkat dan dibaca oleh banyak orang.

Banyak akun-akun sosial media dan aplikasi yang memposting karya tulisan berupa puisi, cerita-cerita pendek. Dengan adanya kemudahan dalam mengakses informasi maka ini merupakan peluang yang sangat besar untuk menulis sebuah karya yang bermanfaat dan mudah untuk diterima oleh banyak orang. Sewaktu masih sekolah dasar, guru-guru sering memberikan tugas untuk menulis cerita selama liburan. Hal ini merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mudah untuk dilakukan. Lalu para murid akan dengan bangga membacakan hasil tulisannya di depan kelas, dan teman-temannya akan senang mendengarkan. Dengan mendengar kisah liburan itu, akan merasakan seperti mendapatkan pengalaman yang baru. Karena akan membayangkan tempat-tempat dan kejadian selama liburan. Atau membuat puisi untuk orang tua, walaupun dengan kalimat yang sederhana, namun sungguh mengharukan jika dibuat dengan tulus oleh seorang anak kecil.

Sejak kecil kita sudah terlatih untuk menulis. Jadi, menulis bukanlah hal yang sulit. Karena menulis merupakan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Menulis tidak perlu harus dengan kata-kata yang rumit, justru akan sulit dipahami oleh pembaca. Dapat dimulai dengan kalimat yang sangat sederhana, karena pada hakikatnya tujuan menulis ialah menyampaikan pesan  untuk diri sendiri ataupun orang lain. Apapun yang kita pikirkan kita bisa menjadikannya sebuah karya tulisan, tetapi tetap harus dalam hal kebaikan.

Begitu banyak manfaat yang bisa didapat dalam menulis, kita bisa memperjuangkan hal-hal kebenaran, menyampaikan pendapat, menyampaikan isi hati, dan lain-lain. Kehidupan di bumi ini tidak ada yang abadi. Namun, kita bisa mengabadikan nama seseorang atau diri kita sendiri dengan sebuah karya, yaitu menulis. Mari menulis, mari berkarya, menggemparkan dunia dengan sebuah tulisan.

Selasa, September 17, 2019

Hanya Keinginan

Photo by Element5 Digital on Unsplash

Setelah selesai mengerjakan ujian akhir nasional, hal pertama yang terpikirkan ialah “Apakah berhasil lulus ujiannya?”, “Nanti mau lanjut ke sekolah yang mana?”, banyak yang menjadi tanda tanya untuk mempersiapkan masa depan kelak. Jika berhasil lulus maka akan merayakannya dengan teman-teman seperti tradisi yang masih dilakukan hingga kini. Yaitu mencoret-coret baju seragam. Padahal itu perbuatan yang mubazir jika dilakukan.

Untuk menyemangati anak-anaknya yang memasuki sekolah, para orang tua juga selalu membelikan perlengkapan yang baru. Seragam baru, tas baru, buku & alat tulis, semuanya serba baru. Wajibkah hal itu? Tentu tidak. Jika masih ada perlengkapan yang lama dan layak pakai lebih baik digunakan. Kalo keadaannya memang tidak memungkinkan untuk dipakai kembali, boleh untuk menggantinya dengan yang baru. Itulah yang disebut dengan kebutuhan, karena kita memang sangat perlu untuk menggunakan hal tersebut.

Kebanyakan orang-orang hanya menuruti keinginan dari hatinya. Tanpa berpikir panjang apakah hal itu benar-benar dibutuhkan atau tidak. Dalam Islam disebut Gharizah Baqa, yaitu rasa atau keinginan yang tak wajib untuk dipenuhi. Jika tidak terlaksana keinginan tersebut hanya mendatangkan perasaan gelisah, cemas, dan lain-lain. Karena tidak melulu keinginan harus terpenuhi.

Namun, memang begitulah kebiasaan yang lumrah terjadi. Perlengkapan sekolah ingin yang baru, ingin melanjutkan ke sekolah yang diinginkan. Tradisi mencoret-coret seragam. Bagaimana dengan saudara kita yang berada di belahan dunia lain? Atau masih bertetangga dengan lingkungan di sekitar rumah kita. Apakah mereka merasakan hal yang sama? Apakah mereka bisa melakukan hal yang sama?

Tidak. Banyak orang-orang di sekitar kita yang masih sangat membutuhkan uluran bantuan kita. Jangan kan untuk dicoret-coret, sepasang baju seragam pun tak punya, jangan kan memikirkan untuk melanjutkan sekolah, bisa makan saat ini saja sudah sangat bersyukur. Apalagi membeli tas dan sepatu baru barang kali itu sudah menjadi hal mewah yang sangat diidamkan. Terbesit keinginan di dalam hati bagi anak-anak yang tak mampu untuk dapat bangun pagi, bersiap-siap ke sekolah dengan memakai baju seragam yang rapi, rambut disisir ke samping, menyandang tas dipundak.

Bagi anak-anak pada umumnya pasti itu hal yang biasa dilakukan. Namun, tidak bagi saudara-saudara kita yang tidak mampu. Apalagi adanya anak-anak yang hidup bebas di jalanan, mereka harus sampai putus sekolah.

Mari! Mulai sekarang ubah kebiasaan kita. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. buatlah daftar hal-hal yang benar-benar kita butuhkan bukan inginkan. Sisihkan rezeki yang kita dapat dari Allah untuk bersedekah. Jangan takut untuk memberi, jika dilakukan dengan ikhlas maka Allah akan menggantinya dengan berkali-kali lipat dengan cara yang tidak diduga dan disangka. Daripada membeli barang yang tidak dibutuhkan, uangnya lebih baik ditabung. Menabung juga merupakan investasi masa depan. Hemat pangkal kaya.

Senin, September 16, 2019

Hangout Kekinian


Sore-sore gini enaknya memang ngumpul dengan teman-teman. Saling bercanda dan bersenda gurau. Jika sore sudah tiba banyak anak-anak muda berkumpul di alun-alun kota, banyak makanan dan minuman yang dijajakan oleh para pedagang, seperti mi pecal, es buah, kripik pisang, dan lain-lain. Juga ada penyewaaan alat-alat bermain otopet, sepatu roda.  Berlokasikan di Jalan Lintas Sumatera, Ds. Sidomukti, Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan, Sumatera Utara.

Bagi yang suka berfoto bisa berselfie sepuasnya di sini. Banyak tempat-tempat yang “Instagrammable” katanya. Bahkan ada yang khusus memakai jasa photographer agar gambar yang diambil lebih bagus hasilnya. Kawula muda sangat memanfaatkan fasilitas yang ada di alun-alun kota. Apalagi ada akses internet yang diberikan semakin menambah untuk berlama-lama di tempat itu.

Membawa buku dan duduk di pinggir alun-alun diiringi angin yang sepoi-sepoi menambah keasyikan kegiatan membaca. Tempatnya sangat luas, ada kolam air, ada pendopo yang berbentuk kerang raksasa di bagian atapnya. Saat hari libur tiba, alun-alun kota akan semakin ramai, banyak wisatawan lokal maupun luar kota datang berkunjung. Untuk menikmati keindahan di tempat ini.



Di alun-alun kota juga terdapat kolam air yang dicat dengan warna ceria. Kolam air itu sangat besar, namun tak berisikan ikan. Jika berjalan di pinggirnya harap hati-hati terutama jika membawa anak kecil, karena di khawatirkan bisa terjatuh ke dalam kolam. Kolam air tersebut tidak dipasang pagar pengaman di pinggirnya, jadi kita harus berhati-hati.

Jika adzan sudah berkumandang bagi warga muslim bisa melaksanakan sholat di Masjid Agung Hj. Achmad Bakrie yang terletak tepat di samping alun-alun kota. “Bertakwalah engkau kepada Allah dimanapun/kapanpun/dalam keadaan bagaimanapun”HR AT-Tirmidzi.  Bagi yang beragama Islam, seasyik apapun bermain dan bercanda jangan sampai terlewat waktu sholat.



Masjid ini dibangun dengan megah bergaya arsitektur modern namun, sangat terlihat jelas khas melayu yang kental juga mirip dengan Taj Mahal yang ada di India. Di belakang masjid terdapat miniatur Ka’ Bah dan gedung Islamic Center.  Para pengurus masjid tidak pernah menutup pintu gerbang, agar para musafir bisa singgah untuk beristirahat. Bangunan masjid ini terdiri dari tiga lantai. Dilengkapi tempat wudhu dan toilet pada lantai satu. Tempat parkir kendaaran juga nyaman dan aman karena di jaga langsung oleh Satpol PP.



Di Masjid Agung Hj. Achmad Bakrie ini juga mengadakan banyak kegiatan religi, seperti pengajian, ceramah akbar, manasik haji, training keIslaman, dan lain-lain. Yang mana kegiatan-kegiatan tersebut banyak dilakukan oleh anak-anak muda setempat. Juga beberapa kali mengundang penceramah dari Ibu Kota.

Beberapa anak muda sering mengadakan kegiatan mengaji dengan cara berkelompok. Memanfaatkan waktu luang dengan mengisi kegiatan religi yang menentramkan hati. Karena bukan hanya tubuh yang butuh asupan makanan tapi juga hati. Jadi, tunggu apalagi. Daripada keluyuran tidak menentu lebih baik menghabiskan waktu di alun-alun kota dan Masjid Agung Hj. Achmad Bakrie dengan kegiatan positif nan santuy.