Menulis bukan hanya mengutarakan
isi pikiran atau isi hati, banyak yang menjadikan karya tulis sebagai media
untuk curhatan hati. Iya, memang benar, kata-kata bisa mewakili perasaan dan
pikiran yang mungkin sulit untuk dibicarakan. Mengutarakan kegelisahan,
kegundahan, apa pun yang dirasakan. Ada istilah dengan musik kita bisa
menyampaikan makna terdalam dari diri, namun dengan tulisan hal itu juga bisa
dilakukan.
Namun, dengan tulisan banyak
pesan yang bisa tersampaikan. Sebuah karya dapat tergantung bagaimana tujuan ia
dibuat. Pada masa perjuangan memerdekakan Indonesia, para wartawan, sastrawan
banyak yang membuat karya-karya terbaik untuk membangkitkan semangat juang
rakyat Indonesia. Bukan hanya itu, karya mereka selalu memberikan informasi
terbaru tentang keadaan penjajahan masa itu. Media cetak merupakan hal yang
penting untuk selalu dibaca. Pada masa itu dengan tulisan kita bisa semangat
berjuang untuk merdeka.
Para penulis bisa berjuang
melalui tulisan. Selain untuk
membangkitkan semangat, dengan bahasa yang santun banyak karya-karya yang
diciptakan oleh para penulis, seperti puisi, novel, cerita pendek dan
lain-lain. Karya tersebut bisa bertemakan kampung halaman, romansa cinta,
lika-liku kehidupan dan masih banyak lagi yang sampai saat ini, karya-karya itu
masih bisa kita nikmati, bahkan sampai
kapan pun karya akan tetap abadi.
Namun, bagaimana dengan sekarang?
Sekarang sudah merdeka media cetak sudah kurang diminati, khususnya kalangan
anak-anak muda. Dengan adanya smartphone, sangat mudah untuk mengakses
informasi apa pun yang ingin dicari. Apakah dengan itu para penulis berhenti
menulis? Tidak, justru dengan adanya teknologi canggih ini kita akan semakin
mudah untuk berkarya. Banyak media-media elektronik yang saat ini bisa menjadi
wadah untuk menulis karya. Anak-anak muda dulunya punya sebuah akun blog
sebagai media curhatan hati. Di blog tersebut dapat menulis cerita-cerita
buatan sendiri lalu mempostingnya ke internet. Nah, kegiatan tersebut sudah
merupakan proses pembuatan karya tulis. Saat ini contohnya saja akun sosial
media, kita bisa menulis status singkat dan dibaca oleh banyak orang.
Banyak akun-akun sosial media dan
aplikasi yang memposting karya tulisan berupa puisi, cerita-cerita pendek. Dengan
adanya kemudahan dalam mengakses informasi maka ini merupakan peluang yang
sangat besar untuk menulis sebuah karya yang bermanfaat dan mudah untuk
diterima oleh banyak orang. Sewaktu masih sekolah dasar, guru-guru sering
memberikan tugas untuk menulis cerita selama liburan. Hal ini merupakan
kegiatan yang menyenangkan dan mudah untuk dilakukan. Lalu para murid akan
dengan bangga membacakan hasil tulisannya di depan kelas, dan teman-temannya
akan senang mendengarkan. Dengan mendengar kisah liburan itu, akan merasakan
seperti mendapatkan pengalaman yang baru. Karena akan membayangkan
tempat-tempat dan kejadian selama liburan. Atau membuat puisi untuk orang tua,
walaupun dengan kalimat yang sederhana, namun sungguh mengharukan jika dibuat
dengan tulus oleh seorang anak kecil.
Sejak kecil kita sudah terlatih
untuk menulis. Jadi, menulis bukanlah hal yang sulit. Karena menulis merupakan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Menulis tidak perlu harus dengan
kata-kata yang rumit, justru akan sulit dipahami oleh pembaca. Dapat dimulai
dengan kalimat yang sangat sederhana, karena pada hakikatnya tujuan menulis ialah
menyampaikan pesan untuk diri sendiri
ataupun orang lain. Apapun yang kita pikirkan kita bisa menjadikannya sebuah
karya tulisan, tetapi tetap harus dalam hal kebaikan.
Begitu banyak manfaat yang bisa
didapat dalam menulis, kita bisa memperjuangkan hal-hal kebenaran, menyampaikan
pendapat, menyampaikan isi hati, dan lain-lain. Kehidupan di bumi ini tidak ada
yang abadi. Namun, kita bisa mengabadikan nama seseorang atau diri kita sendiri
dengan sebuah karya, yaitu menulis. Mari menulis, mari berkarya, menggemparkan
dunia dengan sebuah tulisan.