Kamis, Oktober 24, 2019

Tetap Tersenyum

Photo by freestocks.org on Unsplash
Kemarin berbincang-bincang dengan seorang teman. Dalam hidupnya memiliki banyak sekali pengalaman. Ketika sedang mendengarkan kisahnya, pasti akan berdecak kagum. Darinya belajar tentang menghadapi kerasnya lika-liku kehidupan.

Mampu melewati segala cobaan. Dari kisah percintaan yang mematahkan jiwa. Sulitnya menyelesaikan skripsi di masa-masa kuliah. Yang paling membuat takjub, ia bisa memaafkan kesalahan. Berlapang dada, bahkan bersikap biasa seperti tak terjadi apa-apa.

Walaupun aku tahu, ia sangat rapuh. Terkadang senyum bisa menutupi tangis yang terisak. Hanya menyisakan air mata basah, membias di wajah. Banyak yang akan menyerah jika menjadi dirinya. Namun, hingga kini ia masih terlihat sekeras batu yang kokoh berdiri menerjang ombak.

Ketika ia sedang berkisah. Tentang banyak jalan persimpangan yang harus dilaluinya. Jalan terjal tak beraspal, sabar menghadapi cobaan. Ia terlihat baik-baik saja, di depan kami teman-temannya. Walaupun sebenarnya sangat pilu.

Kuncinya hanya satu, selalu mengingat-Nya. Begitulah katanya. Sangat bersyukur bertemu dengan orang-orang hebat. Yang bijak menghadapi segala tantangan dalam kehidupan, menambah energi positif dalam diri.
Sebelumnya
Selanjutnya

8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Masyaallah... Semoga Allah senantiasa kuatkan teman Kakak Lusi. Dan selalu istiqomah bersabar di jalan-Nya. Aamiin

    BalasHapus
  3. Selalu bermain diksi membuat pembaca berpikir maksud apa yang disampaikan kakak.

    BalasHapus
  4. Menjadi orang seperti itu gampang-gampang susah

    BalasHapus
  5. Temannya Kak Lusi jago membaca situasi dan mengaitkannya dengan hikmah, teman dari temanya kak Lusi yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Lusi sendiri, jago bikin deskripsinya. Mantaaap.

    eh aku apaan ya komentar teh, bikin pusing ga?

    BalasHapus
  6. Masha Allah temannya kak Lusi hebat,😊

    BalasHapus
  7. Memaafkan mudah, tpi terkadang masih teringat kesalahan.

    BalasHapus