Photo by freestocks.org on Unsplash |
Mampu
melewati segala cobaan. Dari kisah percintaan yang mematahkan jiwa. Sulitnya
menyelesaikan skripsi di masa-masa kuliah. Yang paling membuat takjub, ia bisa
memaafkan kesalahan. Berlapang dada, bahkan bersikap biasa seperti tak terjadi
apa-apa.
Walaupun
aku tahu, ia sangat rapuh. Terkadang senyum bisa menutupi tangis yang terisak. Hanya
menyisakan air mata basah, membias di wajah. Banyak yang akan menyerah jika
menjadi dirinya. Namun, hingga kini ia masih terlihat sekeras batu yang kokoh
berdiri menerjang ombak.
Ketika
ia sedang berkisah. Tentang banyak jalan persimpangan yang harus dilaluinya.
Jalan terjal tak beraspal, sabar menghadapi cobaan. Ia terlihat baik-baik saja,
di depan kami teman-temannya. Walaupun sebenarnya sangat pilu.
Kuncinya
hanya satu, selalu mengingat-Nya. Begitulah katanya. Sangat bersyukur bertemu
dengan orang-orang hebat. Yang bijak menghadapi segala tantangan dalam
kehidupan, menambah energi positif dalam diri.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMasyaallah... Semoga Allah senantiasa kuatkan teman Kakak Lusi. Dan selalu istiqomah bersabar di jalan-Nya. Aamiin
BalasHapusSelalu bermain diksi membuat pembaca berpikir maksud apa yang disampaikan kakak.
BalasHapusMenjadi orang seperti itu gampang-gampang susah
BalasHapusTemannya Kak Lusi jago membaca situasi dan mengaitkannya dengan hikmah, teman dari temanya kak Lusi yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kak Lusi sendiri, jago bikin deskripsinya. Mantaaap.
BalasHapuseh aku apaan ya komentar teh, bikin pusing ga?
Masha Allah temannya kak Lusi hebat,😊
BalasHapusMemaafkan mudah, tpi terkadang masih teringat kesalahan.
BalasHapusLegowo banget ya
BalasHapus