Kamis, September 12, 2019

Monitor Coklat(4)

Photo by 阿江 on Unsplash
(4)
Hanya memiliki kemampuan seperti itu adalah hal yang mustahil, cita-citanya bisa terwujud. Ketika lulus sekolah, teman-temannya sudah menyibukkan diri dengan rencana ingin memasuki perguruan tinggi, baik itu swasta ataupun negeri yang berada di pusat kota. 

Masing-masing sudah memikirkan jurusan apa nantinya yang akan dituju saat memasuki bangku perkuliahan. Karena ini lah saat-saat yang menentukan masa depan. Atau bekerja sesuai bidang kejuruan yang selama tiga tahun ini telah dipelajari.  


Keputusan yang diambil saat ini akan menentukan apa yang akan terjadi dan akan menjadi siapa kita saat masa depan nanti.


Sedangkan si bungsu yang selama ini bersantai-santai dengan dunianya, tidak mau belajar, tidak menguasai pendidikan jurusannya. Tidak tahu langkah apa yang akan diambil dan keputusan apa yang hendak dibuat.


Selama ini tidak pernah bersungguh-sungguh memperbaiki diri. Jika ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maka akan terbentur dengan biaya. Bekerja pun sudah pasti kemampuannya akan mengecewakan.


“Duh, gimana ini ya? masih kepengen jadi “orang komputer” tapi sekarang nyatanya nggk ada yang bisa dibuat. Mau lanjut kuliah pasti biayanya mahal”, gumam si bungsu penuh sesal.


Bak kata pepatah “penyesalan memang selalu datang belakangan,jika diawal itu disebut pendaftaran”. Kini penyesalan menghampiri si bungsu. Tak tau lagi harus seperti apa menyikapi situasi ini.


“Berandai-andai dimasa depan

  Memiliki cita nan rupawan
  Namun kini, diri terjebak  
  Dengan rasa sesak
  Akan ada esok hari yang akan dilalui
  Namun harap sudah tak berarti”
                                           -Uci- (dimasa ini)


Bersambung....


Sebelumnya
Selanjutnya

7 komentar:

  1. wah, ternyata masih bersambung aku pikir bakal beres di tulisan ini, hehe. duh duh duh penasaran deh.

    BalasHapus
  2. makasih banyak bang udah ngikutin terus ceritanya

    BalasHapus
  3. Jatuh hati dengan sajak di akhirnya... Kak, lagi ngetes pembaca ya: peka atau nggak dengan tulisannya ini? Saya lihat ada kata yang nggak kapital padahal di awal kalimat, hehehehe

    BalasHapus