Jumat, September 13, 2019

Monitor Coklat(Akhir)

Photo by 阿江 on Unsplash
(Akhir)
“Aduh, sakit kali “, kata Uci sambil memegang perutnya. Ia merasakan sakit yang teramat di bagian perutnya. Mengetahui hal itu sang ibu lekas membawanya ke rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, ia langsung di bawa ke ruang unit gawat darurat untuk segera diperiksa oleh dokter. Setelah beberapa saat kemudian ia didiagnosa mengalami sakit maag yang mengharuskan dirinya di rawat inap.

Sehari, dua hari. Si bungsu terbaring di rumah sakit. Tubuhnya lemas, untuk bergerak pun sulit. Pada saat masih sekolah dengan padatnya aktivitas membuatnya makan dengan tidak teratur, hal ini lah yang mengakibatkan mengalami sakit maag. Sebuah berita di tv menayangkan kegiatan perakitan sebuah komputer. 

Selama di rumah sakit hal yang hanya bisa ia lakukan adalah hanya menonton tv di kamar rawat inapnya. Menonton acara itu membuatnya teringat akan masa kecil dulu. Yang hanya dengan sekali melihat ia langsung mengagumi komputer bahkan langsung memiliki cita-cita untuk menjadi seseorang yang ahli dalam bidang itu.

Di tengah lamunannya, ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamar. Tok.tok..” Assalamu’alaikum”, suara seorang wanita dari luar kamar. “Wa’alaikumussalam”, jawab Uci. Wanita itu langsung membuka pintu dan masuk ke dalam dan menghampiri si bungsu. Ternyata itu ibunya, datang untuk menemui si bungsu yang sebelumnya pulang untuk membawa banyak perlengkapan yang dibutuhkan selama si bungsu dirawat di rumah sakit.

Setelah meletakkan barang bawaannya ibunya mengatakan “nanti kalo udah sembuh, Uci daftar kuliah ya. Kampus swasta pasti masih buka pendaftaran”. “Biayanya?”, tanya Uci penasaran. “Soal biaya InsyaAllah ada jalan. Yang penting Uci bisa sekolah yang lebih tinggi, nanti kuliahnya yang dekat rumah aja biar nggk jauh ke pusat kota sana, jadi bisa hemat, nggk perlu ngekost” jelas ibunya.

Mendengar itu si bungsu sangat senang. Maka dari itu ia harus lekas sembuh dan melanjutkan cita-citanya. Kali ini ia sangat bersungguh-sungguh untuk belajar. Ia tidak akan mengulangi kesalahannya yang dulu. Biaya kuliah yang mahal menjadi motivasi dan pengingat bahwa hal ini tidak boleh ia sia-siakan.

Selepas kembali dari rumah sakit dan keadaannya sudah jauh membaik. Ia segera pergi ke kampus swasta yang tak jauh dari rumahnya untuk mendaftar dengan jenjang pendidikan strata satu. Dan setelah mendapatkan jadwal perkuliahan, resmi lah ia menjadi seorang mahasiswi. 

Saat ini hari-harinya ia isi dengan belajar, belajar, dan belajar. Laptop jadul yang ia miliki saat masih duduk di bangku SMK selalu menemani si bungsu untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. 

Semasa kuliah benar-benar sangat menyenangkan. Ia bertemu dengan orang-orang pintar yang memahami dunia IT. Ia banyak bertanya mengenai web programming melalui teman-teman dan para dosen yang dengan senang hati membagi ilmu.

Si bungsu sangat menyukai web programming. Ia berlatih terus tanpa henti. Membuat banyak contoh-contoh program pengolah data atau website-website yang dapat mudah digunakan oleh orang-orang.

Tak terasa empat tahun lamanya. Kuliah pun usai. Kini si bungsu menjadi seorang freelancer programmer. Walaupun tidak menjadi “orang komputer” yang terkenal. Namun ia cukup senang dengan apa yang dicapainya saat ini. Dengan proyek kecil-kecilan yang ia terima, si bungsu tak perlu lagi meminta uang saku, bahkan dari penghasilannya ia bisa turut membantu orang tuanya. Musik dan puisi masih kerap ia lakukan walau hanya sebatas ditulis di buku harian.

“Wahai diri, terimakasih
  Tak pernah merubah haluan
  Walau ada rasa merubah arah
  Wahai diri, terimakasih
  Telah memilih jalan yang pekat
  Walau kabut banyak terlihat
  Wahai diri, terimakasih
  Telah tetap menjadi diri sendiri”
                                    -Uci-(dimasa kini)


Selesai....


Sebelumnya
Selanjutnya

9 komentar:

  1. Sangat Memotivasi.
    👍
    Kosa kata yg digunakan tiap episode buat nagih dan penasaran cerita selanjutnya...
    Freelancer ya....

    BalasHapus
  2. Sangat Memotivasi.
    👍
    Kosa kata yg digunakan tiap episode buat nagih dan penasaran cerita selanjutnya...
    Freelancer ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bang...udah ngikutin jalan ceritanya

      Hapus
  3. Aku tiap mau nulis cerpen pasti nge-blank di pertengahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibikin kerangkanya+dengerin musik..InsyaAllah cara gtu bisa mengembangkan cerita....

      Hapus
  4. yeeeeeeeay akhirnya Uci kembali kepada impiannya dan berhasil.

    suka deh sama cerpen ini.

    BalasHapus
  5. Semoga akhir ceritanya nggk mengecewakan ya bang...

    BalasHapus
  6. Alurnya terlalu cepat, tidak diceritakan bagaimana ia berusaha sembuh dari penyakitnya, kemudian masuk kuliah apa aja halangan dan rintangan yang dihadapinya.

    BalasHapus
  7. Terimakasih masukannya...di tulisan selanjutnya akan diperhatikan pengembangan alurnya

    BalasHapus