Photo by Nick Morrison on Unsplash |
Terkadang pemikiran itu datang dengan berantai yang tidak berputus. Sambung dan menyambung hingga tidak berujung. Semisal batang kayu, mengeraskan urat-urat saraf. Hingga mata tak bergeming menatap layar berukuran inci. Tidur pun jauh di ujung harap. Takut terbuang sia-sia. Ide yang ada di kepala
Ketika melakukan kegiatan yang
sangat disukai, bisa bertahan selama berjam-jam dalam menyelesaikannya. Bahkan
waktu akan berputar dengan cepat. Terasa hanya sebentar. Padahal, jarum detik
sudah berputar pada porosnya hingga menjadi hitungan menit dan seterusnya.
Menekuni hobi tidaklah salah, justru itu bagus. Memberikan pemikiran positif, energi
yang baik, menghasilkan hasil akhir yang menyenangkan hati juga manfaat bagi
diri sendiri dan orang banyak.
Menulis kini semakin diminati. Caranya
mudah, hasilnya juga cukup memuaskan. Generasi milenial masa kini, sudah
semakin kreatif dalam membuat karya tulisan. Namun, peminat dalam bidang
kepnulisan bukan hanya anak-anak muda. Ibu rumah tangga, pekerja, dan
lain-lain. Dapat menjangkau segala kalangan.
Mengisi waktu luang saat jam
istirahat sekolah bisa dimanfaatkan
untuk menulis. Ketika pekerjaan di kantor telah selesai, daripada melakukan
hal-hal percuma. Seperti menstalking akun
mantan yang telah bahagia dengan yang lain, lebih baik gunakan waktu yang ada
untuk membuat sebuah karya. Cerita dari pengalaman pribadi juga dapat dibagi.
Tapi, konten tulisan tetap harus yang baik dan benar yaa. Agar para pembaca
juga merasa nyaman ketika menikmati kata demi kata yang ditulis.
Menulis memang mudah. Dimanapun
tempat dan kapan saja bisa dilakukan. Bersama teman atau desiran angin
kesendirian dengan secangkir kopi yang tersedia. Manis atau pahit, tergantung
selera masing-masing. Akan tetapi, ketika sudah berniat ingin menjadi penulis,
hendaknya membuat sebuah komitmen untuk terus menjaga niat tersebut. Agar
sebuah karya tidak berhenti di tengah-tengah prosesnya.
Nah, ini yang terkadang menjadi
kendala bagi sebagian penulis. Ada masa-masa dimana semangat menulis sangat
menggebu-gebu. Semangat membara, tidak padam walau ada halangan dan rintangan
yang menjadi beban pikiran. Iya, segala hambatan yang berada di luar diri akan
sekuat tenaga untuk ditaklukkan. Apa saja itu?
Masalah-masalah eksternal yang
kerap hadir, cukup mengganggu. Namun tetap bisa diatasi. Yaitu kendala-kendala
yang bukan berasal dari dalam diri. Masalah ini biasanya berupa peralatan atau
perlengkapan yang tidak memadai untuk melakukan kegiatan menulis, yuk segera
kita bahas.
1. Ketidak Tersediaan Laptop/PC
Kendala awal
yang biasanya terjadi ketika ingin menulis, namun belum memiliki peralatan
tersebut. Menggunakan laptop/pc memang sangat membantu, dengan layar monitor
yang cukup luas, bisa meneliti jika ada tanda baca atau ejaan yang kurang
tepat. Juga dapat lebih cepat mengetik, karena papan ketik yang digunakan
sangat lengkap dalam menampilkan huruf-huruf. Namun, jika tidak memiliki tidak
perlu bersedih. Solusi pertama ialah kini, telepon pintar sudah memiliki banyak
aplikasi untuk membantu menyelesaikan tulisan. Sedikit risiko yang dirasakan
ialah jari jemari akan sangat pegal, terutama ibu jari.
Dan yang kedua,
dapat meminjam milik teman, saudara, atau tetangga. Ingat yaa, yang dilakukan
ini “meminjam”. Berarti harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemiliknya,
dan harus mengembalikan sesuai waktu yang telah dijanjijakan. Atau segera
kembalikan jika pekerjaan yang dilakukan sudah selesai. Seperti sedia kala,
tanpa ada yang rusak, bertambah atau berkurang bentuknya.
2. Listrik
Padam
Saat sedang
asyik menulis tiba-tiba listrik padam. Jika menggunakan komputer, maka akan
langsung terhenti. Karena tidak ada daya yang dapat menyalakannya. Laptop atau
telepon pintar pun ada masa untuk mengisi ulang kembali baterai yang akan terus
berkurang ketika terus digunakan. Hal ini memang kurang menyenangkan. Tapi
biasanya, pemadaman listrik tidak merata, hanya di beberapa wilayah. Segera
hubungi kenalan yang dimiliki, wilayah tempat tinggal yang tidak sama bisa
dimintai bantuan. Listrik yang menyala di tempat tersebut dapat digunakan untuk
melanjutkan kegiatan menulis.
3. Terlalu Ramai
Suasana yang
berisik sangat mengganggu. Ketika menulis haruslah fokus dan konsentrasi. Maka
carilah tempat yang membuat nyaman. Biasanya di pinggir taman, atau cafe yang
tenang bisa menimbulkan ide-ide yang bagus dan luar biasa. Perpustakaan juga
tempat favorit untuk menulis, selain itu bisa sambil membaca buku-buku sebagai
referensi bahan tulisan.
Jika ada kendala eksternal maka
pasti ada pula internal. Untuk masalah ini akan lebih sulit diatasi, karena berasal
dari diri sendiri. Segala yang ada di dalam maka hanya pemiliknyalah yang bisa
merubahnya. Kendala-kendala ini bisa mencakup banyak hal, namun diantaranya
adalah :
Photo by Lesly Juarez on Unsplash |
1. Merasa Tidak Percaya Diri
Ini menjadi
permasalahan awal yang terjadi. Ketika ada pemikiran, bahwa tulisan yang telah
dibuat tidak akan layak dibaca oleh banyak orang. Merasa tidak pantas untuk
mempublikasikan karyanya. Hal ini harus segera dihilangkan, carilah teman atau
komunitas dengan minat yang sama. Jika bertemu dengan orang-orang yang
sepahaman maka dapat membangun kepercayaan diri. Semangat akan muncul, karena
adanya lingkungan yang mendukung.
2. Nulis
Tentang Apa Ya?
Nah, pertanyaan
itu kerap terlontar untuk diri sendiri. Ingin menulis, tapi bingung menentukan
tema yang akan dijadikan karya. Mulailah dari hal sederhana, jika suka makan
dapat menulis rekomendasi tempat atau jenis makanan yang ada di daerah
setempat. Atau berwisata kie wilayah-wilayah yang mengagumkan. Dengan begitu
pembaca bisa mendapat informasi seputar hal-hal unik yang terjadi di kota-kota
yang belum pernah didatangi.
3. Kehabisan
Ide
Hampir sama dengan
poin kedua, namun bedanya ketika kita sudah mendapat tema dari karya yang akan
ditulis, saat di tengah proses berkarya ide tiba-tiba mentok. Hal ini sangat
penting untuk menjaga komitmen dalam menulis. Agar senantiasa konsisten dalam
menghasilkan tulisan. Akan tetapi, jika ide mendadak mentok, akan langsung
timbul rasa malas, dan bahkan enggan melanjutkan. Untuk itu, perlu adanya
penyegaran pikiran. Hal-hal kecil yang mudah dilakukan namun besar dampaknya. Seperti
makan dan minum yang disukai, pergi keliling kota bersama teman, membaca buku
atau komik, berolahraga dan lain-lain.
Komitmen menulis harus tetap
terjaga. Konsisten dalam berkarya akan memberi dampak yang luar biasa.
Menyehatkan pikiran, energi positif akan mengalir dalam tubuh melalui
tulisan-tulisan yang memiliki manfaat. Informasi yang tersaji akan dapat
membantu banyak orang. Dan semoga dari karya yang dihasilkan menjadi ladang
pahala hingga dapat mengantarkan diri ke surga nanti. Aamiin.
0 komentar: