Selasa, Januari 21, 2020

Antara Nyata Dan Binar Angan

Photo by Sebastián León Prado on Unsplash

Tergopoh-gopoh berjalan
Membekas hasrat
Lekat terpaut, terajut
Bersama nyata, bimbang tak berujung

Bukan maksud ingin bertele-tele dengan tujuan hidup. Namun, yang terjadi ialah antara keinginan dan kenyataan sering bertolak belakang. Saling bersinggungan. Adanya impian ingin diwujudkan, maunya menjadi pilot, penulis terkenal, bersekolah atau kuliah di tempat yang terkenal, guru, pengusaha, penyiar radio, menikah dengan pendamping yang diinginkan, dan lain sebagainya. Banyak yang ingin dicapai, seperti kata pepatah “Gantungkan mimpi setinggi-tingginya”.

Sama sekali tidak ada yang salah dengan hal itu. Akan tetapi, bagaimana dan apakah mampu mempertahankan mimpi tersebut? Proses yang akan dilalui pasti panjang dan melelahkan. Menuju arah yang diharap untuk menjadi akhir dari tujuan. Bebatuan yang keras dan cadas. Setiap kalimat yang akan keluar dari pembicaraan mematahkan semangat.

Sebagian akan memberi semangat dengan tulus. Akan terus mendukung setiap langkah bertapak, sesulit apapun keadaan tetap ada mendampingi juga menggembirakan dikala hati kesusahan. Yang lain? Entah apa yang ada di dalam pikiran, tapi pasti ada ucapan yang menyakitkan. Orang-orang dengan aura gelap, menebarkan patah semangat.

Mereka mencoba mengajak berpikir secara nyata “Harus realita” menurutnya. Jika mengikuti perkataan-perkataan itu, maka tidak dapat dipungkiri hati dan pikiran akan segera berpaling dari mimpi. Terbias akibat ketiadaan dukungan.

Bertemu dengan suatu kondisi kerap hadir dan sangat mengusik, yaitu kekurangan atau bahkan sama sekali tidak memiliki biaya. Setiap hal mencapainya akan membutuhkan pengeluaran keuangan walaupun sedikit. Ini, menjadi momok menakutkan. Belum berupaya maka akan langsung menyerah jika menyangkut biaya.

Lalu, Apakah Akan Menyerah?

Photo by Thomas Stephan on Unsplash

Tarik napas lalu segera hembuskan. Rasakan setiap desiran angin yang menyentuh pori-pori kulit. Perlu untuk mengistirahatkan pikiran. Terlalu tegang urat-urat saraf, kaku sekujur tubuh, terlalu banyak coretan. Penuh dengan segala hayalan, omongan yang tidak berkepentingan, juga kekhawatiran.

Berikan jeda sementara untuk melanjutkan langkah. Beberapa waktu dibutuhkan, bukan selamanya. Hanya sejenak untuk mendinginkan isi kepala dan pikiran. Sudah terlalu kusut ketakutan yang terajut. Butuh udara segara, agar dapat membenahi kembali apa yang menjadi impian. Banyak yang menjadi rintangan, akan tidak mudah, berkelok-kelok arahnya.

Namun, janganlah menyerah. Ingat, ketika hati sudah berniat maka semesta akan turut membantu. Buatlah daftar rencana apa yang akan dilkakukan, mulai dari yang terkecil, termudah, terjangkau. Tidak perlu melakukan hal besar di awal, jika itu bisa menguras tenaga dan pikiran. Santai, begitulah kira-kira. Jangan langsung memaksakan kegiatan yang tidak bisa dilakukan.

Kerjakan semampunya terlebih dahulu. Sedikit demi sedikit lama-lama akan mencapai bukit. Sepanjang jalan akan bertemu orang-orang yang baik hati, sedia membantu tanpa pamrih. Adanya keberuntungan juga tidak dapat dipungkiri. Namun doa dan kerja keraslah yang akan mengantar hingga ke puncak. Tetap pertahankan impian.

Ketika mengalami masa-masa sulit, jangan sungkan untuk meminta bantuan dengan teman atau kerabat. Mungkin dari hal itu akan menemukan jalan baru yang tadinya sudah buntu. Maka, perbanyaklah silaturahmi. Cari dan temukan lingkungan yang sepahaman, ini sangat penting. Untuk saling menjaga kekonsistenan niat dan langkah.

Maka, impian jangan dilepas apalagi terlupa. Impian ialah salah satu adegan dalam kehidupan. Siapapun dapat menjadi tokoh utamanya. Setiap orang bisa mengambil peran untuk menjadi apa dan siapa dalam kehidupannya.  Akan banyak pemeran yang lain untuk mendukung demi  terwujudnya sebuah cerita cita. Selamat bermimpi dan meraihnya!
Sebelumnya
Selanjutnya

18 komentar:

  1. Halo Kak Lusi! Suka banget deh, sama postingannya! Tata bahasanya halus dan santai, entah kenapa kebayang yang bicara itu seseorang yang anggun dan positif hahaha.

    Tapi saya mau memberi masukan, kak. Untuk bagian "Akan tetapi, bagaimana dan apakah mampu mempertahankan mimpi tersebut?" menurut saya lebih enak kalau kalimatnya menjadi "Mampukah dan bagaimanakah cara untuk mempertahankan mimpi tersebut?". Itu saja sih, hehehe.

    Terima kasih atas tulisannya, Kak! I enjoyed it~

    BalasHapus
  2. Berarti blognya motivasi yah mba. Semangat mbak

    BalasHapus
  3. Tulisan motivasi ... Cukup membangkitkan.
    Aku suka.

    BalasHapus
  4. Motivasi yang bagus,..sangat menginspirasi

    BalasHapus
  5. Setiap orang berhak bermimpi dan mewujudkan mimpi itu. Hanya yang mau berusaha dengan keras disertai doa tulus ikhlas menjalani yang akan berhasil. Terimakasih untuk postingan yang bermanfaat ^^

    BalasHapus
  6. Maka tiap orang harus tahu batas realistis dan optimis. Supaya tahu Tuhan juga punya kemauan sendiri.

    Kalau setiap angan2 kemudian jadi nyata, dimana cerita kehidupannya ? Mana seru hidup ini kalau semua mulus jalannya ??

    Rahayu 🙏

    BalasHapus
  7. Keren ... terima kasih atas tulisannya, Mbak :) bermanfaat sekali

    BalasHapus
  8. MasyaAllah. Tulisannya membuat berfikir dan akhirnya memahami. Sangat memotivasi, Mba...

    BalasHapus
  9. Waah... motivasi, kerasa banget di kalimat tak ada dukungan😭, kekurangan uang.
    Biarkan semesta bekerja, kita berusaha..
    😊 terima kasih tulisanya kak

    BalasHapus
  10. Namun, janganlah menyerah. Ingat, ketika hati sudah berniat maka semesta akan turut membantu. Jadi inget pembahasan Law of Attraction dibukunya Ippho Sentosa>

    Mantab Kak Lusi

    BalasHapus
  11. Keren tulisannya. Mengalir seperti air. Thanks mbak

    BalasHapus
  12. Tapi kadang aku capek bermimpi. Karena kalau mimpinya ketinggian lalu jatuh, itu sakit banget. Mendingan gak mimpi yang tinggi sekalian deh, kalau jatuh gak sakit-sakit amat. Setuju banget dengan komen diatas, manusia harus tau batas realistis dan optimis.

    BalasHapus
  13. Makasih sharingnya kak lusi, bagus, memotivasi

    BalasHapus
  14. Nah, aku juga suka bacaan motivasi. Dari ippho, Hermawan Kartajaya, Stephen covey juga..katanya agar mimpi tercapai yang penting visualisasikan, susun target dan tetaplah konsisten bekerja keras

    BalasHapus