Photo by Utsman Media on Unsplash |
Penularannya bisa terjadi di mana
saja dan dengan waktu-waktu yang tidak menentu. Bisa hari ini berjumpa, walau
hanya sebentar berinteraksi. Sekedar berbicara mengenai kehidupan sehari-hari,
duduk bersama sambil ada segelas kopi di sudut meja.
Atau bahkan sebuah perjumpaan
tanpa adanya perbincangan. Secara sengaja atau tidak melakukan aktifitas di
tempat yang sama. Entah itu berolahraga, bersekolah, menaiki kendaraan umum
bersama, berada di satu gedung yang juga sama.
Tanpa ada pengenalan sebelumnya,
tetap bisa menjalar dan menyerang. Jika sudah terkena akan sulit untuk
disembuhkan. Bisa-bisa ahli medis manapun tidak dapat menanggulanginya. Berhati-hati
memang harus, namun siapa yang bisa menduga kejadian yang tidak terduga.
Walaupun menginginkan hal lain,
tetapi takdir suka berjalan sendiri. Sama sekali menebaknya akan menjadi hal
sia-sia, pun tidak perlu. Namun, bukan berarti seperti pepatah “Biarkan
Mengalir Seperti Air”. Ada yang bilang biarkan saja takdir yang menentukan,
kita hanya punya tugas menjalankan. Berpasrah hanya akan menjadi pilihan
terakhir saat segala upaya sudah diambang akhir.
Sebuah perkara ilusi, namun bisa
menggetarkan raga hingga ke hati. Atmanya melayang dikala sudah terkena virus
memabukkan. Rasa yang dapat membuat lupa diri, terhanyut dengan kebahagian
tersendiri.
Disaat hasrat tidak turut
tersampaikan, maka akan membelenggu dengan erat. Menyesakkan dada mendatangkan
kegelisahan. Virus ini sungguh membahayakan, pasien yang terjangkit akan
menunjukkan gejala bermacam rupa.
Terkadang bisa menjadi orang
pintar sedunia, atau bahkan sebaliknya. Sudah diberi tahu macam-macam, akan
tetap tenggelam dengan pikiran yang tidak berpengetahuan. Kehebohan mendadak
tercipta dikala hati menceritakan virus yang menyerangnya. Rasa bahagia menjadi
satu-satunya teman setia di dalam asa.
Kenapa Bisa?
Bingung mencari jawaban, si
pasien yang terjangkit juga tidak akan tahu asal mula ia terkena virus itu. Setiap
ditanya hanya bisa tersenyum berseri-seri di wajahnya. Tanpa sadar tertawa
sendiri, seperti ada hal lucu yang selalu menggelitik hati.
Kalangan apapun benar-benar bisa
terkena virus ini. Tidak memandang usia muda maupun tua, kaya atau tidak
berpunya. Ingat yang sangat jenius sekalipun dapat lupa akan dirinya. Segalanya
bisa dicurahkan, harta dan nyawa. Akan diberikan secara sukarela.
Tersangkut duri yang tajam tidak
akan terasa sakit sama sekali. Semua terasa indah dengan alunan nada CINTA. Virus
yang dapat menyerang siapa saja, tidak pernah memilih pasien untuk ditularkan. Bergulung
dengan ribuan pertanyaan tetap tidak akan menemukan jawaban.
Salah satu efek samping yang
turut dirasakan ialah berhentinya waktu. Ingin menghentikan jarum yang berdetak
agar tidak dapat menjalankan masa. Ada perasaan takut yang teramat sangat agar
tidak ditinggal, dikecewakan, tidak dipedulikan.
Virus ini akan menimbulkan
perasaan saling memiliki. Akan ada rasa untuk marah dan kecewa jika tidak
menjadi sosok yang diprioritaskan. Antar orang tua kepada anaknya, virus
bernama Cinta ini akan hadir tanpa diundang. Akan saling menjaga antara satu
dengan yang lain.
Pasangan yang sudah menikah juga
sama. Terikat dengan kata Halal, menjadi modal dalam menjalani hari-hari. Bahkan
setiap waktu virus ini akan terus tumbuh. Tidak perlu repot-repot mengusir
pergi bahkan biarkan saja virus itu bersemayam, akan lebih baik begitu.
Apakah Ada Obatnya?
Tergantung seperti yang lain juga
akan ada penyembuhannya, jika terus ingin mencari. Walaupun ahli medis akan
sulit untuk mendapatkan solusinya. Karena terkadang dalam kasus virus ini yang
paling menyakitkan adalah sebuah kehilangan.
Kepergian yang tidak kembali,
akan memupuk rindu di hati. Sulit, dan berat dijalani. Serasa senja di setiap
waktu, setiap langit jingga berharap dapat bertemu. Penawarnya hanya sebuah
perjumpaan, namun jika sudah takdir memisahkan, segala daya apapun tidak akan
berkuasa.
Tanamkan ikhlas erat-erat di
dada. Perlahan bangkit dan berjalan, jika masih tertatih tidak mengapa. Walau hanya
selangkah juga tidak masalah. Karena hidup terus akan berputar, dan virus
itupun tidak akan pernah hilang akan tetap ada menemani.
Disetiap kejadian pasti ada hikmahnya,
tetap melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain.
Virus tersebut bisa menjadi penyemangat dan perubahan positif jika
menanggulangi dan menghadapinya dengan hal-hal yang baik dan benar.
Kok bacanya nyesek ya
BalasHapuscoba cek ke dokter bang...
HapusAku kira virus baru lagi... Eh taunya
BalasHapusAeh aeh, pintar sekali cari topik nih. berhubung lagi rame virus
BalasHapusyups...terimakasih sudah berkunjung
HapusVirus ini mah kudu disiram biar beranak 😊😬
BalasHapusbiar awet terus yakan mba
HapusAnak rohis mengenal ini dengn istilah virus merah jambu 😅😅
BalasHapusSempat terjangkit dulu & bikin perkara 🤣🤣🤣
semoga sekarang sudah sembuh
HapusVirus jingga suatu saat di masa depan akan menjadi cerita, entah indah ataupun merana
BalasHapus