Senin, Maret 16, 2020

Virus Jingga

Photo by Utsman Media on Unsplash

Penularannya bisa terjadi di mana saja dan dengan waktu-waktu yang tidak menentu. Bisa hari ini berjumpa, walau hanya sebentar berinteraksi. Sekedar berbicara mengenai kehidupan sehari-hari, duduk bersama sambil ada segelas kopi di sudut meja.

Atau bahkan sebuah perjumpaan tanpa adanya perbincangan. Secara sengaja atau tidak melakukan aktifitas di tempat yang sama. Entah itu berolahraga, bersekolah, menaiki kendaraan umum bersama, berada di satu gedung yang juga sama.

Tanpa ada pengenalan sebelumnya, tetap bisa menjalar dan menyerang. Jika sudah terkena akan sulit untuk disembuhkan. Bisa-bisa ahli medis manapun tidak dapat menanggulanginya. Berhati-hati memang harus, namun siapa yang bisa menduga kejadian yang tidak terduga.

Walaupun menginginkan hal lain, tetapi takdir suka berjalan sendiri. Sama sekali menebaknya akan menjadi hal sia-sia, pun tidak perlu. Namun, bukan berarti seperti pepatah “Biarkan Mengalir Seperti Air”. Ada yang bilang biarkan saja takdir yang menentukan, kita hanya punya tugas menjalankan. Berpasrah hanya akan menjadi pilihan terakhir saat segala upaya sudah diambang akhir.

Sebuah perkara ilusi, namun bisa menggetarkan raga hingga ke hati. Atmanya melayang dikala sudah terkena virus memabukkan. Rasa yang dapat membuat lupa diri, terhanyut dengan kebahagian tersendiri.

Disaat hasrat tidak turut tersampaikan, maka akan membelenggu dengan erat. Menyesakkan dada mendatangkan kegelisahan. Virus ini sungguh membahayakan, pasien yang terjangkit akan menunjukkan gejala bermacam rupa.

Terkadang bisa menjadi orang pintar sedunia, atau bahkan sebaliknya. Sudah diberi tahu macam-macam, akan tetap tenggelam dengan pikiran yang tidak berpengetahuan. Kehebohan mendadak tercipta dikala hati menceritakan virus yang menyerangnya. Rasa bahagia menjadi satu-satunya teman setia di dalam asa.

Kenapa Bisa?

Bingung mencari jawaban, si pasien yang terjangkit juga tidak akan tahu asal mula ia terkena virus itu. Setiap ditanya hanya bisa tersenyum berseri-seri di wajahnya. Tanpa sadar tertawa sendiri, seperti ada hal lucu yang selalu menggelitik hati.

Kalangan apapun benar-benar bisa terkena virus ini. Tidak memandang usia muda maupun tua, kaya atau tidak berpunya. Ingat yang sangat jenius sekalipun dapat lupa akan dirinya. Segalanya bisa dicurahkan, harta dan nyawa. Akan diberikan secara sukarela.

Tersangkut duri yang tajam tidak akan terasa sakit sama sekali. Semua terasa indah dengan alunan nada CINTA. Virus yang dapat menyerang siapa saja, tidak pernah memilih pasien untuk ditularkan. Bergulung dengan ribuan pertanyaan tetap tidak akan menemukan jawaban.

Salah satu efek samping yang turut dirasakan ialah berhentinya waktu. Ingin menghentikan jarum yang berdetak agar tidak dapat menjalankan masa. Ada perasaan takut yang teramat sangat agar tidak ditinggal, dikecewakan, tidak dipedulikan.

Virus ini akan menimbulkan perasaan saling memiliki. Akan ada rasa untuk marah dan kecewa jika tidak menjadi sosok yang diprioritaskan. Antar orang tua kepada anaknya, virus bernama Cinta ini akan hadir tanpa diundang. Akan saling menjaga antara satu dengan yang lain.

Pasangan yang sudah menikah juga sama. Terikat dengan kata Halal, menjadi modal dalam menjalani hari-hari. Bahkan setiap waktu virus ini akan terus tumbuh. Tidak perlu repot-repot mengusir pergi bahkan biarkan saja virus itu bersemayam, akan lebih baik begitu.

Apakah Ada Obatnya?

Tergantung seperti yang lain juga akan ada penyembuhannya, jika terus ingin mencari. Walaupun ahli medis akan sulit untuk mendapatkan solusinya. Karena terkadang dalam kasus virus ini yang paling menyakitkan adalah sebuah kehilangan.

Kepergian yang tidak kembali, akan memupuk rindu di hati. Sulit, dan berat dijalani. Serasa senja di setiap waktu, setiap langit jingga berharap dapat bertemu. Penawarnya hanya sebuah perjumpaan, namun jika sudah takdir memisahkan, segala daya apapun tidak akan berkuasa.

Tanamkan ikhlas erat-erat di dada. Perlahan bangkit dan berjalan, jika masih tertatih tidak mengapa. Walau hanya selangkah juga tidak masalah. Karena hidup terus akan berputar, dan virus itupun tidak akan pernah hilang akan tetap ada menemani.

Disetiap kejadian pasti ada hikmahnya, tetap melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri juga orang lain. Virus tersebut bisa menjadi penyemangat dan perubahan positif jika menanggulangi dan menghadapinya dengan hal-hal yang baik dan benar.

Sebelumnya
Selanjutnya

10 komentar:

  1. Aku kira virus baru lagi... Eh taunya

    BalasHapus
  2. Aeh aeh, pintar sekali cari topik nih. berhubung lagi rame virus

    BalasHapus
  3. Virus ini mah kudu disiram biar beranak 😊😬

    BalasHapus
  4. Anak rohis mengenal ini dengn istilah virus merah jambu 😅😅

    Sempat terjangkit dulu & bikin perkara 🤣🤣🤣

    BalasHapus
  5. Virus jingga suatu saat di masa depan akan menjadi cerita, entah indah ataupun merana

    BalasHapus